PEMBENTUKAN JIWA ENTREPRENEURSHIP PADA SISWA-SISWI SMK DENGAN PROGRAM TEACHING FACTORY (TEFA)
Abstract
There has to be a learning program that helps vocational schools generate graduates who are actually ready to enter the workforce, in terms of having the necessary information, skills, and attitudes. This is possible through the TEFA (Teaching Factory) initiative, one of the goals of which is to create an entrepreneurial spirit in vocational school students, particularly at SMK Putra Indonesia Malang (PIM) in conjunction with PT. Agaricus Sido Makmur Sentosa (ASIMAS). The partnership between SMK PIM and ASIMAS was carried out for STIE Indocakti Malang's community service activities. Service activities are broken down into two (two) stages. Stage 1 is a collaboration between SMK Putra Indonesia Malang and PT Agaricus Sido Makmur Sentosa, while Stage 2 is support with the Teaching Factory's implementation (TEFA). This project resulted in the development of a teaching module on solid bar and liquid soap production systems in compliance with ASIMAS's cosmetic industry requirements. The teaching module is gained through training and apprenticeship for SMK PIM instructors at ASIMAS's cosmetics factory so that output in the form of teaching modules may be produced. ASIMAS also allows the license and large-scale manufacture of SMK PIM's TEFA program goods.
Keywords: World of Business and Industry, SMK, TEFA, Teaching Factory
ABSTRAK
Perlu adanya program pembelajaran yang mendukung SMK untuk menghasilkan lulusan yang benar-benar siap untuk memasuki dunia kerja, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di dunia kerja. Hal ini dapat diperoleh melalui program TEFA (Teaching Factory), di mana salah satu tujuan dari program tersebut adalah menumbuhkan jiwa entrepreneurship pada siswa-siswi sekolah kejuruan terutama SMK Putra Indonesia Malang (PIM) bekerjasama dengan PT. Agaricus Sido Makmur Sentosa (ASIMAS). Kerjasama antara SMK PIM dengan ASIMAS terlaksana atas kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh STIE Indocakti Malang. Kegiatan pengabdian terbagi dalam 2 (dua) tahap. Tahap 1 yaitu kerjasama antara SMK Putra Indonesia Malang dengan PT Agaricus Sido Makmur Sentosa dan Tahap 2, yaitu pendampingan dalam pelaksanaan Teaching Factory (TEFA). Kegiatan ini menghasilkan modul pengajaran mengenai sistem produksi sabun padat batangan dan cair sesuai dengan standar industri kosmetik yang dimiliki oleh ASIMAS. Modul pengajaran tersebut diperoleh melalui pelatihan dan pemagangan guru SMK PIM di pabrik kosmetik milik ASIMAS sehingga dapat menghasilkan ouput berupa modul pengajaran. ASIMAS juga menfasilitasi perizinan dan produksi skala besar bagi produk yang dihasilkan oleh SMK PIM dalam program TEFA tersebut.
Kata kunci: Dunia Usaha Dunia Industri, SMK, TEFA, Teaching Factory
Downloads
References
Fathurrohman, W. (2016). Pelaksanaan Teaching Factory (TEFA) pada Program Keahlian Teknologi dan Rekayasa di SMK Negeri 4 Semarang. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
Fitrihana, N. (2017). Model Bisnis Kanvas Untuk Mengembangkan Teaching Factory Di SMK Tata Busana Guna Mendukung Tumbuhnya Industri Kreatif. Jurnal Taman Vokasi, 5(2), 212-218. doi:http://dx.doi.org/10.30738/jtvok.v5i2.2526
Fitrihana, N. (2018). Rancangan Pembelajaran Teaching Factory Di SMK Tata Busana. HEJ (Home Economics Journal). Vol 2, No. 2. October 2018 : 56-64
Kurniawan, R. (2014). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Teaching Actory 6 Langkah (Tf-6M) dan Prestasi Belajar Kewirausahaan Terhadap Minat Wirausaha. INVOTEC, Volume X, No.1, Februari 2014 : 57- 66
Makhbubah, E. (2020). Pembelajaran Teaching Factory (TEFA) Berbasis Unit Produksi Untuk Meningkatkan Semangat Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK N 6 Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
Manalu, S.R.I., S. Hermanto, J.R. Duling, G. Siswandi, Supriyadi, dan A.P. Siahaan. (2017). Tatakelola Pelaksanaan Teaching Factory. Copyright ©2017. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional
Rayyan, M., R. Ismail, dan Amiruddin. (2019). Penerapan Teaching Factory Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran Las Busur Manual (SMAW) Jurusan Teknik Las SMK Negeri 3 Gowa. Diploma Thesis. Universitas Negeri Makassar. http://eprints.unm.ac.id/15032/1/JURNAL%20Mahmud%20Rayyan%20122041022%20Teaching%20Factory.pdf
Satya, M.T, A. Tejaningrum, & Hanifah. (2021). Program Pelatihan Kewirausahaan Dasar dan Pembuatan Modul Kewirausahaan untuk SMK ATURMUDIAH. Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas. ISSN : 2528-2190 E-ISSN : 2716-0149, September 2021. 06 (01): 615-619. DOI: https://doi.org/10.52250/p3m.v6i1.355
Sudiyanto, Y.G. Sampurno, dan I. Siswanto. (2011). Teaching Factory di SMK ST. Mikael Surakarta. Yogyakarta: Laporan Penelitian UNY.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Wahjusaputri, S., S. Fitriani dan I. El Khuluqo (2017). The Implementation Of Teaching Factory And Its Implication To Vocational High School Student’S Competence In The Industrial Area Of Jakarta Province, Indonesia. Prosiding Kolokium Doktor dan Seminar Hasil Penelitian Tahun 2017. pp: 21-28
Copyright (c) 2022 Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.