Peremajaan Warung Kelontong ke Arah Minimarket Modern dengan Melibatkan Teknologi Digital untuk Meningkatkan Penjualan pada Warung Chacha
Abstract
The growing presence of convenience stores in residential areas has considerably affected the operations of grocery stores. Grocery stores that do not innovate, including through digitalization, find it challenging to survive, despite playing a crucial role in the resilience of the Indonesian economy. Warung Chacha is a grocery store located in Cimenyan sub-district, Bandung City, West Java, which has been in operation for 10 years. However, its performance has not met desired expectations. Despite increasing sales, the presence of modern convenience stores in residential areas has led to a decrease in sales. The goal of the initiative is to support and guide Warung Chacha in transforming the grocery store into a modern convenience store by incorporating digital technology to boost sales. This was implemented as a measure to compete with the expanding presence of modern retail. Support and guidance are provided through Forum Group Discussions (FGD), training and workshops in operational, financial, marketing, and visual merchandising fields, as well as visits to carpentry and interior design workshops. Within this program, Warung Chacha is guided in implementing a clean and organized store layout strategy, utilizing a Point of Sale (POS) system for transactions, establishing an Instagram account @warungchacha.ligar, and a Tokopedia account. Through this initiative, Warung Chacha's sales have seen an increase of approximately 29%, with daily turnover rising from around Rp 700,000 to approximately Rp 900,000.
Keywords: Digital marketing, digitalization, modern retail, MSMES, operations.
Abstrak
Hadirnya minimarket secara masif di daerah perumahan masyarakat, memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap operasional warung kelontong. Warung yang tidak melakukan inovasi, termasuk digitalisasi tentunya sulit untuk bertahan, padahal industri rumah tangga warung kelontong memegang peranan penting dalam ketahanan perekonomian Indonesia. Warung Chacha adalah salah satu industri rumah tangga warung kelontong yang berada di kecamatan Cimenyan Kota Bandung, Jawa Barat dan sudah beroperasi selama 10 tahun. Namun hingga kini, kinerja yang diperoleh belum sejalan dengan harapan yang diinginkan. Kendati ingin meningkatkan penjualan, hadirnya minimarket modern yang merambah ke daerah perumahan masyarakat, justru memberikan dampak penurunan penjualan. Tujuan kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pendampingan dan pembinaan kepada Warung Chacha dalam melakukan peremajaan warung kelontong ke arah minimarket modern dengan melibatkan teknologi digital untuk meningkatkan penjualan. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya untuk bertahan dalam menghadapi kehadiran ritel modern yang telah memperluas skala dan eksistensinya. Pendampingan dan pembinaan diberikan dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD), training dan workshop dalam bidang operasional, keuangan, pemasaran, dan visual merchandising, serta kunjungan ke workshop pertukangan dan desain interior. Dalam pembinaan inipun, Warung Chacha didampingi untuk dapat mengimplementasikan strategi tata letak warung yang rapi dan bersih, memiliki sistem pencatatan menggunakan Point of Sales (POS), memiliki akun media sosial instagram @warungchacha.ligar, dan akun jualan di e-commerce yakni Tokopedia. Melalui pendampingan dan pembinaan ini, penjualan Warung Chacha dapat meningkat sekitar 29% dengan omzet semula ± Rp 700.000 per hari menjadi ± Rp 900.000 per hari.
Kata Kunci: pemasaran digital, digitalisasi, ritel modern, UMKM, operasional.
Downloads
Copyright (c) 2024 Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.