http://757191.annawisefintch.tech/index.php/dharma-bhakti/issue/feedJurnal Dharma Bhakti Ekuitas2024-11-20T02:22:42+00:00Puteri Andika Sari, S.AB., M.Si., CHCP[email protected]Open Journal Systems<div class="freebirdCommonAnalyticsTextResponse freebirdLightBackground"> <p>Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas is a journal that aims to serve as a medium for communication and scientific information resulting from community service and research with the theme of community empowerment. The scope of published articles includes participatory action research, asset-based community development, community-based research, service learning, and community development.</p> <p>This journal is managed by the P3M at STIE Ekuitas and has been indexed by several indexing engines, such as <strong><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/9465">SINTA</a>, <a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/20905">GARUDA</a>, <a href="https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=JwH_1ooAAAAJ&view_op=list_works&sortby=pubdate">Google Scholar</a>, <a href="https://app.dimensions.ai/discover/publication?search_mode=content&and_facet_source_title=jour.1408107">Dimensions</a>,</strong> and several other indexers.</p> </div> <div class="freebirdCommonAnalyticsTextResponse freebirdLightBackground"><strong>Title:</strong> Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas<br><strong>Publications:</strong> 2 times each year, March and September<br><strong>ISSN:</strong> <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1468900431">2528-2190</a> (Print)<br><strong>ISSN:</strong> <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1578547485">2716-0149</a> (Online)<br><strong>Publisher:</strong> <a href="https://lp3m.ekuitas.ac.id/">P3M STIE Ekuitas</a></div>http://757191.annawisefintch.tech/index.php/dharma-bhakti/article/view/772Menanamkan Jiwa Kewirausahaan pada Generasi Muda: Pelatihan Keterampilan Kewirausahaan untuk Ketahanan Bisnis2024-08-27T00:52:31+00:00Widiya Avianti[email protected]Endang Pitaloka[email protected]<p><em>The problem among MSMEs in the form of low literacy to run a business is the reason for the implementation of entrepreneurship skills training. This community service program is organized by the Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS) of West Java Province with the aim of providing entrepreneurial understanding and skills. Participants consisted of 40 owners and founders of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in West Java. The participants had the opportunity to gain knowledge from experts as trainers, namely lecturers in the field of management and entrepreneurship as well as successful business people. The training material covers four main topics, namely recognizing one's potential, building entrepreneurial motivation, understanding entrepreneurial activities, and MSME business management.</em> <em>This shows that entrepreneurial training not only provides practical knowledge, but also forms essential attitudes and skills in facing business challenges. Thus, this training makes a valuable contribution in developing entrepreneurial potential among the young generation in West Java, as well as strengthening the local business ecosystem in the region, through knowledge and awareness not directly related to contribution. However, assistance for MSMEs (Micro, Small, and Medium Enterprises) can be in the form of contributions in the form of training, or human resources who are trained in the ability and awareness to run a business efficiently and with quality.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong> <em>Micro Small and Medium Enterprises (MSMEs), training,, young entrepreneur.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Permasalahan di kalangan UMKM berupa rendahnya literasi untuk menjalankan usaha menjadi alasan dilaksanakannya pelatihan kecakapan kewirausahaan. Program pengabdian masyarakat ini diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS) Provinsi Jawa Barat dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan wirausaha. Peserta terdiri dari 40 pemilik dan pendiri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat. Para peserta mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dari para ahli sebagai trainer yaitu dosen bidang manajemen dan kewirausahaan serta pelaku bisnis yang telah berhasil. Materi pelatihan mencakup empat topik utama, yaitu mengenali potensi diri, membangun motivasi wirausaha, pemahaman kegiatan wirausaha, dan manajemen usaha UMKM. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan bahwa peserta berhasil membentuk mental dan keyakinan yang kuat untuk memulai usaha bagi mereka yang berminat menjadi wirausaha. Bahkan, bagi peserta yang sudah memiliki usaha, mereka mampu mengembangkan usaha mereka lebih lanjut. Selain itu, pelatihan ini juga memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan keberanian peserta dalam bersikap, berkomunikasi, membangun relasi, serta mampu melakukan analisis risiko dan mengambil keputusan secara tepat dalam konteks bisnis. Ini menunjukkan bahwa pelatihan wirausaha tidak hanya memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga membentuk sikap dan ketrampilan yang esensial dalam menghadapi tantangan bisnis. Dengan demikian, pelatihan ini memberikan kontribusi yang berharga dalam mengembangkan potensi wirausaha di kalangan generasi muda di Jawa Barat, serta memperkuat ekosistem bisnis lokal di wilayah tersebut, melalui pengetahuan dan awareness tidak secara langsung terkait dengan kontribusi. Namun, pendampingan bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dapat berupa kontribusi dalam bentuk pelatihan, atau sumber daya manusia yang dilatih kemampuan dan kesadaran untuk menjalankan bisnis secara efisien dan berkualitas.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pelatihan, wirausaha muda.</p>2024-08-02T09:24:47+00:00##submission.copyrightStatement##http://757191.annawisefintch.tech/index.php/dharma-bhakti/article/view/757Analisis SWOT BUMDes Rahayu dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Desa Montong Gamang Lombok Tengah2024-11-06T09:30:19+00:00Abdullah Haidar[email protected]Nur Hendrasto[email protected]Bagus Jani Ekarici[email protected]Fauziah Chairiyati[email protected]<p><em>This research offers several key strengths that contribute to its value in understanding and improving the economic development of Montong Gamang Village through BUMDes Rahayu. First, the study’s qualitative descriptive approach provides a rich and nuanced understanding of the local context, allowing for a detailed exploration of the complex dynamics at play within BUMDes Rahayu. By utilizing interviews and observations, the research captures the perspectives of various stakeholders, offering a comprehensive view of the challenges and opportunities faced by the organization. The research's timely conduct in May 2023 guarantees that the findings are up-to-date and pertinent to the village's ongoing developments. The study also benefits from its focus on the practical application of SWOT analysis, a widely recognized strategic planning tool. This approach not only identifies the strengths, weaknesses, opportunities, and threats facing BUMDes Rahayu but also provides actionable insights for future strategic planning. Furthermore, the research highlights the significant impact of leadership and management changes within BUMDes Rahayu, offering valuable lessons on the importance of aligning vision and mission to achieve organizational goals. By drawing on existing literature on BUMDes management and village development strategies, the study situates its findings within a broader academic context, enhancing the credibility and applicability of its conclusions. Overall, the research's combination of detailed qualitative analysis, timely data collection, and strategic focus positions it as a valuable resource for policymakers, BUMDes administrators, and other stakeholders interested in enhancing village economic development.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: IFAS-EFAS Matrix, Strategy, SWOT analysis, Village-Owned Enterprises (BUMDes).</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penelitian ini menawarkan beberapa keunggulan utama yang memberikan nilai dalam memahami dan meningkatkan pengembangan ekonomi Desa Montong Gamang melalui BUMDes Rahayu. Pertama, pendekatan deskriptif kualitatif dalam studi ini memberikan pemahaman yang kaya dan mendalam tentang konteks lokal, memungkinkan eksplorasi yang detail terhadap dinamika kompleks yang terjadi dalam BUMDes Rahayu. Dengan menggunakan wawancara dan observasi, penelitian ini menangkap perspektif dari berbagai pemangku kepentingan, menawarkan pandangan yang komprehensif tentang tantangan dan peluang yang dihadapi oleh organisasi. Kelebihan lain terletak pada waktu pelaksanaan penelitian, yang dilakukan pada Mei 2023, sehingga memastikan bahwa temuan-temuannya adalah terkini dan relevan dengan perkembangan yang sedang berlangsung di desa tersebut. Studi ini juga diuntungkan oleh fokusnya pada penerapan praktis dari analisis SWOT, sebuah alat perencanaan strategis yang diakui secara luas. Pendekatan ini tidak hanya mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi BUMDes Rahayu, tetapi juga memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk perencanaan strategis di masa depan. Lebih lanjut, penelitian ini menyoroti dampak signifikan dari perubahan kepemimpinan dan manajemen dalam BUMDes Rahayu, menawarkan pelajaran berharga tentang pentingnya menyelaraskan visi dan misi untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan merujuk pada literatur yang ada tentang manajemen BUMDes dan strategi pengembangan desa, studi ini menempatkan temuannya dalam konteks akademik yang lebih luas, meningkatkan kredibilitas dan penerapan kesimpulannya. Secara keseluruhan, kombinasi analisis kualitatif yang mendetail, pengumpulan data yang tepat waktu, dan fokus strategis menjadikan penelitian ini sebagai sumber daya yang berharga bagi pembuat kebijakan, administrator BUMDes, dan pemangku kepentingan lainnya yang tertarik dalam meningkatkan pengembangan ekonomi desa.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Matrik IFAS- EFAS, Strategi, Analisis SWOT, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). </p>2024-09-26T08:51:24+00:00##submission.copyrightStatement##http://757191.annawisefintch.tech/index.php/dharma-bhakti/article/view/883Pengembangan Literasi Keuangan dan Sistem Manajemen Berbasis Digital Menuju Sustainable SMEs pada Usaha Cheesestick Savouree2024-11-06T09:30:19+00:00Erlynda Yuniarti Kasim[email protected]<p><em>The COVID-19 pandemic significantly impacted the development of MSMEs in Indonesia. However, there are signs of recovery offering hope. The government has made various efforts to support MSMEs, where financial literacy and the implementation of digital-based management have become essential factors for their business sustainability. MSMEs need to adapt by utilizing information technology, joining online markets, differentiating products, and innovating to survive the crisis. The main challenges faced by MSMEs include a lack of management skills, adequate human resources (HR), and limited capital. Financial literacy plays a crucial role in enhancing MSMEs' ability to manage their businesses, particularly in risk management and digital business development. Cheesestick Savouree is an example of an MSME facing these challenges. Although this business has good market potential, its growth has been hindered by a lack of financial literacy and the adoption of digital-based management systems. To support business sustainability, the implementation of environmentally friendly production processes becomes a relevant solution. The development of green MSMEs, which leverage technocommercial opportunities and innovative business models, can also provide a competitive advantage for this business. This community service program aims to improve financial literacy and the application of digital technology for the Cheesestick Savouree MSME. The method used includes financial literacy training, covering personal and business financial management, as well as socializing the use of simple online accounting applications. Additionally, the service team will provide training in digital marketing through social media and marketplaces. To support sustainability, counseling on green business concepts and the introduction of eco-friendly packaging will be conducted. Periodic evaluations will be carried out to measure the implementation of technology and sustainability in business operations. Through this approach, it is expected that the Cheesestick Savouree business will grow sustainably.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Digital management<strong>, </strong></em><em>financial literacy, sustainability.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Pandemi COVID-19 berdampak signifikan terhadap perkembangan UMKM di Indonesia. Meskipun demikian, terdapat tanda-tanda pemulihan yang memberikan harapan. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung UMKM, di mana literasi keuangan dan penerapan manajemen berbasis digital menjadi faktor penting untuk keberlanjutan bisnis mereka. UMKM perlu beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi informasi, bergabung dengan pasar online, membedakan produk, serta berinovasi untuk bertahan di tengah krisis. Tantangan utama yang dihadapi UMKM mencakup kurangnya keterampilan manajemen, sumber daya manusia (SDM) yang memadai, dan keterbatasan modal. Literasi keuangan memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan UMKM untuk mengelola bisnis, termasuk dalam penanganan risiko dan pengembangan bisnis digital. Usaha Cheesestick Savouree adalah contoh UMKM yang menghadapi tantangan tersebut. Meskipun usaha ini memiliki potensi pasar yang baik, perkembangannya terhambat oleh kurangnya literasi keuangan dan adopsi sistem manajemen berbasis digital. Guna mendukung keberlanjutan bisnis, penerapan proses produksi yang ramah lingkungan menjadi salah satu solusi yang relevan. Pengembangan UMKM hijau, yang memanfaatkan peluang teknokomersial dan model bisnis yang inovatif, juga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi usaha ini. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan dan penerapan teknologi digital pada UMKM Cheesestick Savouree. Metode yang digunakan adalah pelatihan literasi keuangan, yang mencakup manajemen keuangan pribadi dan bisnis, serta sosialisasi penggunaan aplikasi akuntansi sederhana berbasis digital. Selain itu, tim pengabdi akan memberikan pelatihan pemasaran digital melalui media sosial dan marketplace. Untuk mendukung keberlanjutan, akan dilakukan penyuluhan tentang konsep <em>green business</em> serta pengenalan kemasan ramah lingkungan. Evaluasi akan dilakukan secara berkala untuk mengukur penerapan teknologi dan keberlanjutan dalam operasional usaha. Dengan pendekatan ini, diharapkan usaha Cheesestick Savouree dapat berkembang secara berkelanjutan.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Manajemen digital<strong>, </strong>literasi keuangan, <em>sustainability.</em></p>2024-10-30T02:33:42+00:00##submission.copyrightStatement##http://757191.annawisefintch.tech/index.php/dharma-bhakti/article/view/766Pelatihan Pengenalan Regulatory Impact Assesment untuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai Bagian dari Rangkaian Pelatihan Analisis Kebijakan2024-11-06T09:30:19+00:00Anita Maharani[email protected]<p><em>The Ministry of Tourism and Creative Economy (Kemenparekraf) is faced with the challenge of ensuring that public policies bring optimal benefits to stakeholders. The primary issue identified is the need for a more up-to-date and effective approach in evaluating public policies. To address this, the introduction of Regulatory Impact Assessment (RIA) was conducted through a training program as part of a community service initiative. The training was held on March 7, 2024, at the Institute for Economic and Community Research, Faculty of Economics and Business, University of Indonesia (LPEM FEB UI), with 33 participants from Kemenparekraf. The training method involved a two-and-a-half-hour face-to-face session consisting of interactive lectures and small group discussions. The results demonstrated that participants were able to identify the root causes of policy issues and practice key steps in evaluating policies using the RIA method. Participants also gained a more comprehensive understanding of the importance of evidence-based policy analysis. In conclusion, the training successfully enhanced participants’ capacity to apply the RIA method in their work environments, with the expectation that the policies implemented will be more targeted and result in positive outcomes for the tourism and creative economy sectors.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Community service, regulatory impact assessment, training.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menghadapi tantangan untuk memastikan bahwa kebijakan publik yang diterapkan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi para pemangku kepentingan. Masalah utama yang dihadapi adalah perlunya pendekatan yang lebih mutakhir dan efektif dalam mengevaluasi kebijakan publik. Sebagai solusi, pengenalan <em>Regulatory Impact Assessment</em> (RIA) dilakukan melalui kegiatan pelatihan yang menjadi bagian dari program pengabdian kepada masyarakat. Pelatihan ini diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2024 di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) dan diikuti oleh 33 peserta dari Kemenparekraf. Metode pelatihan melibatkan sesi tatap muka selama dua setengah jam yang terdiri dari ceramah interaktif dan diskusi kelompok kecil. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta mampu mengidentifikasi akar permasalahan kebijakan, serta mempraktikkan langkah-langkah penting dalam evaluasi kebijakan menggunakan metode RIA. Peserta juga mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang pentingnya analisis kebijakan berbasis bukti. Kesimpulannya, pelatihan ini berhasil meningkatkan kapasitas peserta dalam menerapkan metode RIA di lingkungan kerja mereka, yang diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan berdampak positif pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Pengabdian masyarakat, pelatihan<em>, regulatory impact assessment</em>.</p>2024-11-06T09:28:34+00:00##submission.copyrightStatement##http://757191.annawisefintch.tech/index.php/dharma-bhakti/article/view/778Edukasi Perilaku Keuangan Keluarga yang Baik Saat Bulan Ramadhan pada TPA IT Baiti Jannati Surakarta2024-11-15T08:44:34+00:00Naili Amalia[email protected]Muhammad Luthfi Hamdani[email protected]<p><em>The month of Ramadan is known to be the peak of economic liquidity where household spending increases rapidly. So it is necessary for every household to prepare themselves so as not to be trapped in detrimental financial behavior. Good financial behavior can be seen from the decision to use money when faced with needs that must be spent effectively, for saving, and for investment. Education on family financial behavior is carried out in the parent parenting class of TPA IT Baiti Jannati, Surakarta. The method of this service is education through problem identification, presentation of material, and discussion. Some of the parenting participants said that there was minimal financial preparation for Ramadan. Mental and psychological readiness in facing Ramadan is the main key to avoid pressure and stress due to increased spending. Therefore, a special plan is needed to face Ramadan by implementing strategies to increase income, managing personal finances, implementing coping strategies with planful problem solving, self control, utilising technology and financial technology. It is strongly recommended and recommended that before Ramadan, you must have prepared Ramadan finances by making Ramadan Savings. In addition, you must be wise in shopping, manage finances in such a way that all needs are fulfilled without any deficit or debt. The existence of this activity is expected that participants have better knowledge related to financial behaviour and can make wiser financial decisions during the month of Ramadan with the use of financial infrastructure.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Financial decisions, financial behavior, month of ramadan.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Bulan Ramadhan diketahui menjadi puncak likuiditas perekonomian dimana pengeluaran rumah tangga meningkat pesat. Sehingga perlu setiap rumah tangga perlu mempersiapkan diri agar tidak terjebak pada perilaku keuangan yang merugikan. Adapun perilaku keuangan yang baik bisa dilihat dari keputusan penggunaan uang di saat dihadapkan pada kebutuhan yang harus dikeluarkan secara efektif, untuk menabung, dan untuk investasi Edukasi perilaku keuangan keluarga dilakukan pada kelas parenting wali murid TPA IT Baiti Jannati, Surakarta. Metode dalam pengabdian ini berupa edukasi melalui identifikasi masalah, pemaparan materi, dan diskusi. Beberapa dari peserta parenting mengakatakan jika memang minim akan persiapan keuangan menghadapi Ramadhan. Kesiapan mental dan psikis dalam menghadapi Ramadhan kunci utama untuk menghindari adanya tekanan dan stress karena peningkatan pengeluaran. Maka dari itu perlu rencana khusus untuk menghadapi Ramadhan dengan menerapkan strategi peningkatan pendapatan, pengelolaan keuangan pribadi, penerapan <em>strategi coping</em> dengan <em>planful</em> <em>problem solving</em>, <em>self control</em>, pemanfaatam teknologi dan financial teknologi. Sangat disarankan dan dianjurkan sebelum Ramadhan harus sudah mempersiapkan keuangan Ramadhan dengan cara membuat Tabungan Ramadhan. Selain itu harus bijak dalam berbelanja, kelola keuangan sedemikian rupa hingga terpenuhinya semua kebutuhan tanpa adanya defisit atau hutang. Adanya kegiatan ini peserta diharapkan memiliki pengetahuan lebih baik terkait perilaku keuangan dan bisa mengambil keputusan keuangan yang lebih bijak selama bulan Ramadhan dengan pemanfaatan insfrastruktur <em>financial</em>.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Keputusan keuangan, perilaku keuangan, bulan ramadhan.</p>2024-11-15T08:12:28+00:00##submission.copyrightStatement##http://757191.annawisefintch.tech/index.php/dharma-bhakti/article/view/808Peremajaan Warung Kelontong ke Arah Minimarket Modern dengan Melibatkan Teknologi Digital untuk Meningkatkan Penjualan pada Warung Chacha2024-11-15T10:17:41+00:00Anita Chrishanti Puteri Tito[email protected]Laura Lahindah[email protected]<p><em>The growing presence of convenience stores in residential areas has considerably affected the operations of grocery stores. Grocery stores that do not innovate, including through digitalization, find it challenging to survive, despite playing a crucial role in the resilience of the Indonesian economy. Warung Chacha is a grocery store located in Cimenyan sub-district, Bandung City, West Java, which has been in operation for 10 years. However, its performance has not met desired expectations. Despite increasing sales, the presence of modern convenience stores in residential areas has led to a decrease in sales. The goal of the initiative is to support and guide Warung Chacha in transforming the grocery store into a modern convenience store by incorporating digital technology to boost sales. This was implemented as a measure to compete with the expanding presence of modern retail. Support and guidance are provided through Forum Group Discussions (FGD), training and workshops in operational, financial, marketing, and visual merchandising fields, as well as visits to carpentry and interior design workshops. Within this program, Warung Chacha is guided in implementing a clean and organized store layout strategy, utilizing a Point of Sale (POS) system for transactions, establishing an Instagram account @warungchacha.ligar, and a Tokopedia account. Through this initiative, Warung Chacha's sales have seen an increase of approximately 29%, with daily turnover rising from around Rp 700,000 to approximately Rp 900,000.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: </em><em>Digital marketing, digitalization, modern retail, MSMES, operations. </em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Hadirnya minimarket secara masif di daerah perumahan masyarakat, memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap operasional warung kelontong. Warung yang tidak melakukan inovasi, termasuk <em>digital</em>isasi tentunya sulit untuk bertahan, padahal industri rumah tangga warung kelontong memegang peranan penting dalam ketahanan perekonomian Indonesia. Warung Chacha adalah salah satu industri rumah tangga warung kelontong yang berada di kecamatan Cimenyan Kota Bandung, Jawa Barat dan sudah beroperasi selama 10 tahun. Namun hingga kini, kinerja yang diperoleh belum sejalan dengan harapan yang diinginkan. Kendati ingin meningkatkan penjualan, hadirnya minimarket modern yang merambah ke daerah perumahan masyarakat, justru memberikan dampak penurunan penjualan. Tujuan kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pendampingan dan pembinaan kepada Warung Chacha dalam melakukan peremajaan warung kelontong ke arah minimarket modern dengan melibatkan teknologi <em>digital</em> untuk meningkatkan penjualan. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya untuk bertahan dalam menghadapi kehadiran ritel modern yang telah memperluas skala dan eksistensinya. Pendampingan dan pembinaan diberikan dalam bentuk <em>Forum Group Discussion </em>(FGD), <em>training dan workshop</em> dalam bidang operasional, keuangan, pemasaran, dan <em>visual merchandising</em>, serta kunjungan ke <em>workshop </em>pertukangan dan desain interior. Dalam pembinaan inipun, Warung Chacha didampingi untuk dapat mengimplementasikan strategi tata letak warung yang rapi dan bersih, memiliki sistem pencatatan menggunakan <em>Point of Sales</em> (POS), memiliki akun media sosial instagram @warungchacha.ligar, dan akun jualan di <em>e-commerce</em> yakni Tokopedia. Melalui pendampingan dan pembinaan ini, penjualan Warung Chacha dapat meningkat sekitar 29% dengan omzet semula ± Rp 700.000 per hari menjadi ± Rp 900.000 per hari.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: pemasaran digital, digitalisasi, ritel modern, UMKM, operasional.</p>2024-11-15T08:43:25+00:00##submission.copyrightStatement##http://757191.annawisefintch.tech/index.php/dharma-bhakti/article/view/884Peningkatan Kapasitas dan Kebertahanan untuk para Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Kelompok Program Binaan FIFGROUP2024-11-15T10:16:06+00:00Regina Deti[email protected]Triyana Iskandarsyah[email protected]Ignasia Tiffani[email protected]Meidila Anggita[email protected]Nina Septina[email protected]Agustinus Widyartono[email protected]Farhan Pramudito[email protected]<p><em>Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) have consistently demonstrated their resilience and ability to navigate economic downturns, as evidenced by their pivotal role during the COVID-19 pandemic and the 1998 economic crisis. However, the SMERU Research Institute's 2023 report highlights several obstacles hindering MSMEs' capacity development. These include a reluctance to step out of their comfort zones and challenges in accessing appropriate capital sources. Moreover, limited business management knowledge and understanding of regulatory requirements, such as tax compliance and product certification, pose significant barriers to MSME growth and competitiveness. </em><em>To address these challenges, the Sustaining Competitive and Responsible Enterprise (SCORE) program, in collaboration with SCORE FLS and FIFGROUP, has implemented comprehensive training and mentoring initiatives. These programs aim to enhance the capacity building of MSMEs by focusing on both technical skills and strategic development. For MSMEs receiving revolving funds, financial literacy training is integrated to complement the overall capacity-building efforts.</em></p> <p><em>By equipping MSMEs with the necessary skills and resources, these initiatives seek to empower them to compete effectively in the global market and adapt to evolving economic conditions. This strategic approach is expected to contribute significantly to the overall resilience and growth of the MSME sector, fostering a more inclusive and dynamic economy.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>C</em><em>apacity building, competitive, life skills</em><em>, </em><em>sustainability. </em></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah membuktikan diri sebagai pilar utama perekonomian Indonesia. Ketahanan UMKM terlihat jelas saat menghadapi krisis moneter 1998 dan pandemi COVID-19. Namun, di balik ketangguhannya, UMKM juga menghadapi sejumlah tantangan yang menghambat pertumbuhan dan pengembangannya. Salah satu kendala utama adalah minimnya motivasi pelaku UMKM untuk berinovasi dan meningkatkan kapasitas usahanya. Kecenderungan untuk mempertahankan kondisi yang sudah ada dan terbatasnya akses terhadap sumber pendanaan menjadi hambatan signifikan. Selain itu, kurangnya pengetahuan manajemen bisnis, ketidakpahaman terhadap regulasi, serta kesulitan memenuhi standar kualitas produk untuk memasuki pasar ekspor juga menjadi tantangan tersendiri. Untuk mengatasi tantangan tersebut, program Sustaining Competitive and Responsible Enterprise (SCORE) hadir sebagai solusi yang komprehensif. Dilaksanakan oleh SCORE FLS dan FIFGROUP, program ini menawarkan pelatihan dan pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas UMKM dalam berbagai aspek. Fokus utama program SCORE adalah pada pengembangan strategi bisnis yang efektif, penguatan tata kelola perusahaan, serta peningkatan keterampilan teknis para pelaku UMKM. Dengan pendekatan yang holistik, SCORE berupaya memberikan bekal yang lengkap bagi UMKM, mulai dari pengetahuan bisnis hingga keterampilan manajerial. Pelatihan yang diberikan tidak hanya mencakup aspek teknis, tetapi juga pengembangan <em>soft skills</em> seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kemampuan beradaptasi yang sangat penting dalam dunia bisnis yang dinamis. Program SCORE diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan dan pengembangan UMKM di Indonesia. Dengan meningkatkan kapasitas UMKM, diharapkan sektor ini dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi ketimpangan.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong><em>capacity building</em>, kompetitif, keterampilan hidup, keberlanjutan.</p>2024-11-15T10:14:44+00:00##submission.copyrightStatement##http://757191.annawisefintch.tech/index.php/dharma-bhakti/article/view/763Pembinaan Pola Hidup Sehat Berbasis Olahraga di Desa Wisata Kampung Emas Yogyakarta2024-11-18T04:08:52+00:00Ridho Gata Wijaya[email protected]Erwin Setyo Kriswanto[email protected]Heri Yogo Prayadi[email protected]Ebtana Sella Mayang Fitri[email protected]Krisna Wijaya[email protected]<p><em>A few years earlier, the world was going through a critical period due to the outbreak of the Covid-19 pandemic. This outbreak then changed its status from a pandemic to an endemic, people must continue to maintain their own health, including in a healthy lifestyle in their daily lives. This service focuses on implementing community service programs that focus on the goal of fostering a healthy lifestyle for the younger generation in Krapyak village, Sleman regency. The assessment methods used in this community service program are lecture, observation, and demonstration methods. The target object of this service is the community and young people of the tourist village of Kampung Emas Yogyakarta. The result of this program is the implementation of sports-based healthy lifestyle workshops for the younger generation and figures in the village which are then optimized with sports mentoring activities in order to understand and familiarize a healthy lifestyle for the younger generation in Krapyak village through physical activity. The coaching of sports activities carried out is badminton, table tennis, archery, mini soccer, pencak silat, outbound, and gymnastics. The implementation of this service received a positive response from the community where the service was served. In the future, service can be done again by further activating the youth element of the village cadets who can act as service partners and maintain the continuity of the coaching program at all times.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Coaching, golden village, health., healthy lifestyle, sport-tourism. </em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Beberapa tahun sebelumnya, kondisi dunia yang sedang melewati masa-masa kritis akibat pandemi Covid-19. Wabah ini kemudian berubah statusnya dari pandemi menjadi sebuah endemi, masyarakat harus tetap menjaga kesehatan dirinya masing-masing, termasuk dalam pola hidup sehat di kehidupannya sehari-hari. Pengabdian ini berfokus pada pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat yang fokus pada tujuan untuk pembinaan pola hidup sehat para generasi muda di desa Krapyak wilayah kabupaten Sleman. Adapun metode pengkajian yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah metode ceramah, observasi, dan demonstrasi. Adapun sasaran objek pengabdian ini adalah masyarakat dan anak-anak muda desa wisata Kampung Emas Yogyakarta. Hasil kegiatan dari program ini adalah dilaksanakannya kegiatan <em>workshop</em> pola hidup sehat berbasis olahraga pada generasi muda dan tokoh-tokoh di desa yang kemudian dioptimalkan dengan kegiatan pendampingan olahraga dalam rangka meningkatkan pemahaman sekaligus membiasakan pola hidup sehat bagi generasi muda di desa Krapyak melalui aktivitas fisik. Adapun pembinaan kegiatan olahraga yang dilaksanakan adalah bulu tangkis, tenis meja, panahan, mini <em>soccer</em>, pencak silat, outbond, dan senam. Pelaksanaan pengabdian ini mendapat respon positif dari masyarakat tempat pengabdian. Kedepannya, pengabdian bisa dilakukan lagi dengan lebih mengaktifkan elemen pemuda karang taruna desa yang bisa berperan sebagai rekan pengabdian dan menjaga keberlangsungan program pembinaan setiap waktunya.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Pembinaan, kampung emas, kesehatan<em>, </em>pola hidup sehat<em>, sport-tourism</em>.</p>2024-11-18T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://757191.annawisefintch.tech/index.php/dharma-bhakti/article/view/754Pelatihan dan Pendampingan UMK Kuliner Kota Bandung untuk Meningkatkan Daya Saing di Masa Pandemi Covid-192024-11-20T02:22:42+00:00Natalia Christi[email protected]Maria Merry Marianti[email protected]Paulina Permatasari[email protected]Katlea Fitriani[email protected]<p><em>The training program is designed to enhance the knowledge and management skills of micro and small culinary entrepreneurs. By providing more intensive assistance, it is expected that these business owners can promptly apply the knowledge gained. Enhanced management skills are anticipated to positively impact various aspects of their businesses, including operations and production management, marketing, finance, accounting, and the development of better business strategies. Ultimately, the goal of this training is to equip micro and small entrepreneurs with the ability to increase their sales, expand their businesses, and achieve consistent and sustainable profit growth. The training methods implemented include material presentations on a variety of topics, such as Product and Process Innovation, Advanced Financial Reporting, Product and Service Quality Improvement, Enhanced Product Packaging, Logistics Management, Workplace Layout Optimization and Waste Reduction, Supply Chain Management, and Digital Marketing. Additionally, participants received hands-on support through offline coaching sessions, conducted twice during the program, to facilitate the practical application of their newly acquired knowledge. At the conclusion of the program, participants were asked to complete a questionnaire and submit reports or testimonials. These documents detailed the benefits they gained, the improvements they implemented in their businesses, and the measurable impact on their sales volume. The structured nature of the training aims to foster a culture of continuous improvement, enabling participants to respond effectively to market dynamics and drive long-term business sustainability.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em> : Business plan, COVID-19, culinary business, management, micro and small enterprises.</em></p> <p><strong>Abstark</strong></p> <p>Program pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajemen para pengusaha mikro dan kecil di bidang kuliner. Dengan memberikan pendampingan yang lebih intensif, diharapkan para pemilik usaha ini dapat segera menerapkan pengetahuan yang diperoleh. Keterampilan manajemen yang lebih baik diharapkan dapat memberikan dampak positif pada berbagai aspek usaha mereka, termasuk manajemen operasional dan produksi, pemasaran, keuangan, akuntansi, serta pengembangan strategi bisnis yang lebih baik. Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk membekali para pengusaha mikro dan kecil agar mampu meningkatkan penjualan, memperluas usaha, dan mencapai pertumbuhan keuntungan yang konsisten serta berkelanjutan. Metode pelatihan yang diterapkan mencakup presentasi materi tentang berbagai topik, seperti Inovasi Produk dan Proses, Pelaporan Keuangan Lanjutan, Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan, Perbaikan Kemasan Produk, Manajemen Logistik, Pengoptimalan Tata Letak Tempat Kerja dan Pengelolaan Limbah, Manajemen Rantai Pasok, serta Pemasaran Digital. Selain itu, peserta juga mendapatkan dukungan langsung melalui sesi pelatihan <em>offline</em> yang dilakukan dua kali selama program untuk membantu penerapan pengetahuan secara praktis. Di akhir program, peserta diminta untuk mengisi kuesioner dan mengumpulkan laporan atau testimoni. Dokumen ini mencakup manfaat yang diperoleh, perbaikan yang telah diterapkan dalam usaha mereka, serta dampak yang terukur terhadap volume penjualan. Struktur pelatihan yang sistematis ini bertujuan untuk menanamkan budaya perbaikan berkelanjutan, sehingga peserta dapat merespons dinamika pasar dengan efektif dan mendorong keberlanjutan usaha jangka panjang.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Rencana bisnis, COVID-19, bisnis kuliner, manajemen, usaha mikro dan kecil.</p>2024-11-19T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##